Archive for the ‘Pengantar Psikologi Kelompok’ Category

Proses Terbentuknya Kelompok

  • Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama untuk memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan adanya motivasi untuk memenuhinya, lalu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
  • Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik. tetapi kesamaan di antara anggota – anggotanya. seseorang lebih menyenangi berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. misalnya kesamaan minat, kepercayaan, hobi, usia dsb.
  • Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – masing anggota ( siapa yang menjadi ketua atau anggota ).
  • Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
  • setelah adanya interaksi biasanya dalam sebuah kelompok terdapat norma sosial. norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.

sumber : wikipedia

Sifat – sifat Kelompok dalam Organisasi

Kelompok adalah kumpulan orang – orang yang bergaul / berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan bersama atau lebih. Kumpulan dari orang – orang yang saling tidak mengenal satu sama lain dalam suatu bus bukanlah suatu kelompok, namun jika kumpulan dari orang – orang yang tidak saling mengenal itu bergabung untuk beberapa hari daam situasi dimana mereka harus bekerja sama agar dapat hidup dan tolong menolong, maka ikatan kelompok akan cepat berkembang.

Kelompok Formal dan Informal

Kelompok Formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal adalah suatu suatu sub unit organisasi resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Kelompok kerja, panitia, departemen kecil. Semuanya merupakan contoh kelompok formal. Dalam kelompok formal, tujuan, peraturan – peraturan, keanggotaan dan pemiihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi ini.

Kelompok informal juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok- kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Kelompok informal biasanya terbentuk bila orang – orang bekerja saing berdekatan satu sama lain atau sering bergaul dalam pekerjaannya.

Pengaruh Sosial dalam Kelompok

Kelompok dapat mempengaruhi perilaku anggotanya secara langsung dengan cara penekanan sosial. Perilaku penyesuaian pada norma – norma kelompok dikenal sebagai kepatuhan.

Kelompok juga dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan seseorang. Bila anggota kelompok seringali berkumpul dan mereka bergantung satu sama lain, maka mereka cenderung mengembangkan sikap dan keyakinan yang sama. Lebih – lebih bila seseorang merasa memiliki kelompok serta mengidentifikasikan diri dengannya cenderung menerima nilai – nilai serta norma – norma kelompok acuan tersebut. Dengan mempengaruhi sikap dan keyakinan anggotanya, kelompok secara tidak langsung mempengaruhi perilaku anggotanya karena perilaku seseorang cenderung konsisten dengan sikapnya jika tidak terdapat penekanan sosial yang kuat untuk bertindak lain. Jadi, kelompok mempunyai dua sumber pengaruh, yaitu pengaruh langsung dari penekanan sosial dan pengaruh tidak langsung dengan bujukan sikap.

sumber : Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia

Kohesi Kelompok

Dalam kehidupan sehari – hari, manusia selalu ada kecenderungan untuk berkumpul. Misalnya mahasiswa. Mahasiswa dapat memiliki sejumlah kelompok : organisasi mahasiswa, tim olahraga atau kelompok lainnya.

Di dalam kelompok yang terdiri dari sekumpulan individu akan tercermin semua atau sebagian ciri – ciri yaitu interaksi yang berulang – ulang, kesadaran sebagai anggota kelompok, peranan yang timbal balik, tujuan bersama kepuasan yang berasal dari hubungan antar anggota, struktur dan jaringan komunikasi antara anggota dan pemimpin, dan perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari anggota kelompok. Sekumpulan orang yang memiliki semua atau sebagian dari ciri tersebut adalah kelompok. Di dalam kelompok terjadilah Kohesi kelompok, yaitu perasaan bahwa orang bersama – sama dalam kelompok. Leon Festinger mendefinisikan kohesi kelompok sebagai kekuatan yang memelihara dan menjaga anggota dalam kelompok.

Seseorang masuk ke dalam kelompok karena berbagai alasan misalnya : karena masalah biaya, persaingan dalam hal permintaan barang dan juga waktu, perubahan di dalam ciri keanggotaan misalnya : usia, perubahan dalam aktivitas dan tujuan dalam kelompok.

sumber : Psikologi Sosial ( Drs. H. Abu Ahmadi )

Kelompok Sosial

Beberapa pendapat tentang kelompok

  1. Sherif and Sherif menyatakan bahwa kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma – norma tertentu yang khas bagi kelompok itu.
  2. Menurut Roland Freedman Cs, kelompok adalah organisasi terdiri atas dua atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan – ikatan suatu sistem ukuran – ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggotanya.
  3. Menurut Park dan Burgess, kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki kegiatan yang konsisten.

Interaksi sosial manusia didorong oleh berbagai faktor misalnya kebutuhan saling berlindung, pemerasan kebutuhan – kebutuhan fisik, common interest dan aspirasi. Masyarakat (society) yaitu wadah segenap individu yang menyelenggarakan antar hubungan sosial, terdiri atas banyak sekali kolektivitas – kolektivitas serta kelompok – kelompok dan tiap kelompok terdiri atas kelompok lebih kecil atau sub kelompok.

Jadi kelompok – kelompok sosial tersebut adalah himpunan atau kesatuan – kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karenanya adanya antar hubungan antar mereka.

sumber  : Psikologi Sosial ( Drs. H. Abu Ahmadi)